Sabtu, 14 Juli 2018

HUBUNGAN YANG MANIS/BAIK/INDAH DENGAN TUHAN

Lukas 7:1-10 :  "Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
2. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
3. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
4. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
5. sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
6. Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7. sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
9. Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
10. Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali."

Dalam kisah diatas dikisahkan hubungan Tuan dengan hambanya (dipakai kata Doulos) suatu hubungan yang akrab, yang baik dan manis. karena hubungannya yang baik itu, maka disana dikatakan bahwa perwira itu sangat  menghargai hambanya. Begitu juga Tuhan sebagai atasan kita sangat menghargai orang yang punya hubungan yang baik dengan Tuhan.


Kalau kita punya kedekatan dengan Tuhan, yang selalu mencari Hadirat Tuhan dan selalu mau melakukan kehendak Tuhan yang baik dan suci maka Tuhan sangat menghargai apa yang kita lakukan. kita harus menjadi Doulos (Hamba) yang bekerja sungguh-sungguh untuk TuanNya. Dalam ayat-ayat diatas, dikatakan bahwa kata Doulos akhirnya diganti dengan kata 'PAIS' (Anakku laki-laku), artinya ketika kita mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan maka Tuhan memandang kita berbeda, Dia menyebut dan menganggap kita sebagai AnakNya, Dia juga memanggil kita AnakNya.

Kedekatan dengan Tuhan mengerjakan perubahan yang luar biasa. kedekatan kita dan keintiman kita dengan Tuhan membuat kita berbeda. Seorang hamba bekerja seperti di Ulangan 15:16-16 : "Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu,
17. maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan."

Kedekatan hamba dengan Tuannya itu sangat dekat sampai dikatakan bahwa dia mengasihi sampai keluarga tuannya. hamba ini kerja bukan untuk mencari untung diri sendiri tetapi dengan tujuan mengabdikan diri agar Firman Allah digenapi dalam pribadinya sebagai seorang hamba. Ayat 17, sekalipun dalam tahun Yobel seharusnya ada pembebasan bagi para hamba, tetapi hamba yang punya kedekatan dengan Tuhan, sebagai hamba yang baik, hamba yang jujur, hamba yang setia, yang telah teruji bertahun-tahun menjadi hambya yang baik maka dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa karena hubungan dan kedekatannya maka dia sebut 'Anak'.

Kalau kita bekerja untuk Tuhan, lakukan dengan sepenuh hati dan dengan tujuan yang lurus dan benar dihadapan Tuhan, tidak untuk kepentingan pribadi. 

Nehemia 2:1-2 : "Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2. bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut."

Dalam kisah ayat-ayat diatas, dikatakan bahwa seorang hamba harus melakukan tugasnya dengan wajah yang berseri (sekalipun ada banyak masalah, tantangan dan berbagai macam pencobaan), tidak boleh dengan wajah muram atau wajah mencurigakana, karena akan sangat berbahaya, dan dapat membuat raja menjadi murka. akan tetapi, karena beban yang dirasakan oleh Nehemia karena Rumah Tuhan sudah reruntuhan.

Kalau kita melihat pekerjaan Tuhan ada sesuatu yang sulit dan tidak teratur, kita harus terbeban, kita harus bertanggungjawab atas hal ini. karena kedekatan Nehemia dengan Raja, sekalipun karena beban yang dihadapi Nehemia, Raja tidak murka, Raja peduli dan memperhatikan keluhan hati Nehemia.

Kalau kita mempunyai hubungan baik dengan Tuhan, maka Tuhan akan memperjuangkan dan membela setiap kita sebagai anakNya. Yesus tidak malu menyebut kita sebagai anak. ketika kita intim dengan Tuhan, maka kita menjadi anak-anak Allah dan menjadi Ahli warisNya.

Tuhan menerima kita apa adanya, menerima kita dengan baik. kerja dengan baik untuk Tuhan. sifat kerjanya adalah mengabdi dan memberi hidupnya untuk Tuhan. Harus ada kasih dan komitmen. Tuhan sangat menghargai hambaNya dan mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor.

Nehemia terbeban untuk Rumah Tuhan, ketika ada problem, Tuhan akan memberikan, membereskan, membela dan memperjuangkannya untuk setiap kita. Tuhan tahu persis hati kita, apakah kita bersih, kalau kita benar di hadapan Tuhan.

Lukas 1:19 : Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu."

Tuhan rindu ketika kita ditebus, kita bukan lagi seorang hamba, tetapi kita menjadi anak. kita melayani Tuhan dengan baik. tidak ada perbedaan dari latarbelakang kita, dengan berbagai perbedaan satu sama lain, tetapi dengan kasih Allah kita sama dihadapan Tuhan, kita adalah anak-anakNya.

Di 1 Raja-raja 17:1 dimana kedekatan kita dengan Tuhan menjadikan perkataan kita penuh dengan kuasa. kedekatan hubungan Elia dan Elisa, seperti Bapa dengan kita, kita Yesus naik ke Surga, Dia mengangkat tangan dan memberkati kita, asalkan hubungan kita "PAIS"(AnakNya Tuhan). 

Di Lukas 7:18, dikatakan pernyataan iman yang digambarkan sebagai hubungan perwira dengan bawahannya. mari kerjakan pekerjaan Tuhan dengan sepenuh hati, dengan sungguh-sungguh, jangan dengan bersungut-sungut, dengan kasih, dengan komitmen, dengan tidak mencari keuntungan diri sendiri, sekalipun mungkin berat dan dikatakan hampir mati, namun tidak, karena tangan Tuhan, penyertaan dan pembelaan Tuhan akan dinyataka bagi orang yang memiliki kedekatan dan dihargai oleh Tuhan.

Pertolongan tidak jauh, Dia dekat dengan orang yang mengasihi Tuhan. Dia akan memulihkan keadaan kita. Kalau mungkin sakit secara rohani, jasmani, sakit secara ekonomi atau apapun, percaya dengan iman bahwa Tuhan sanggup mengerjakannya. ketika kita punya kedekatan dengan Tuhan, Tuhan akan memperjuangkan apa yang kita perlukan dengan atribut kekuasaanNya yang tanpa batas.

Ingat! miliki hubungan atau kedekatan dengan Tuhan ( sebagai anak Tuhan), jujur dalam motivasi dan dalam segala hal, punya komitmen dan kasih juga dalam melakukan pekerjaan Tuhan dengan sebaik-baiknya, maka Tuhan sendiri yang akan memperjuangkan, mengerjakan bahkan memulihkan keadaan kita dengan kekuatanNya yang tanpa batas. AMIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar