Jumat, 27 Juli 2018

LOGIKA ILAHI YANG AKAN MENGUBAH CARA BERPIKIR KITA YANG LAMA

Dalam usaha mensetting pikiran kita untuk hidup seturut firman, seringkali kita alami, firman akan berbenturan dengan logika dan pemahaman yang kita miliki. Logika yang kita miliki, selalu akan mendasari cara berpikir kita dalam mengambil keputusan dan bertindak dalam hidup sehari-hari. Selama logika lama itu tidak dibongkar, tentu akan membuat firman yang kita terima tidak bisa masuk lebih dalam lagi. Firman hanya akan berhenti sebatas informasi atau pengetahuan belaka.

Saya ambil contoh, misalnya kita mendengar pengajaran tentang pentingnya “bertekun dalam pengajaran rasul-rasul” (Kis 2:42). Dalam pikiran yang belum diperbaharui, bisa saja muncul berbagai logika sebagai berikut:
~ Saya ini jemaat biasa, untuk mendalami firman ‘kan tugasnya para pendeta saja, bukan buat saya.
~ Saya ini orangnya sibuk sekali, mana mungkin punya waktu untuk bertekun dalam firman?
~ Buat apa bertekun? Apakah tidak cukup kalo saya sudah setia ke gereja dan sudah dengar kotbah tiap hari Minggu?

Dengan memiliki logika berpikir seperti ini saja, sudah menjadi tanda dalam pikiran kita sudah terbangun tembok-tembok logika lama yang tanpa sadar akan memblok/menolak prinsip firman yang berbicara tentang pentingnya bertekun, dan paling jauh firman ini akan berhenti sebagai informasi saja!!! Dan sebagai informasi artinya bisa kita tolak dan kita abaikan begitu saja. Lain halnya jika kita menganggap Prinsip Firman ini sebagai hukum yang sempurna (Yak 1:25) dalam Kerajaan jika ada orang menolak hukum, pasti akan berhadapan dengan konsekuensi, karena hukum adalah gambaran dari kedaulatan Raja. Ini adalah logika ilahi: jika kita menolak firman, pasti ada konsekuensi dalam hidup kita. Kalau kita memiliki logika ini saja, kita akan mengambil sikap mau melakukan apa saja untuk bertekun.

Dapat kita bayangkan dalam kehidupan sehari-hari pasti masih banyak lagi logika kita yang masih keliru, dan masih berseberangan dengan firmanNya, jika kita biarkan, pasti akan membuat kita tetap hidup secara manusiawi dan duniawi. Tidak bisa hidup sebagai ciptaan yang baru.

Supaya firman benar-benar mempengaruhi dan membongkar logika lama kita, firman itu harus kita teliti dengan penuh MINAT, sehingga firman dapat MASUK ke dalam pikiran, serta MEMPENGARUHI jalan berpikir kita. Dengan demikian logika lama kita yang sudah “karatan” dan “usang” itu akan dibongkar, diganti dengan logika ilahi, yaitu logika yang akurat dan seturut dengan apa yg firman katakan.

Yakobus 1 : 25 Tetapi barangsiapa MENELITI HUKUM yang sempurna, yaitu HUKUM yang memerdekakan orang, dan ia BERTEKUN di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya (hanya sebagai informasi), tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Kata ‘Meneliti’ diambil dari kata parakupto, yaitu: “to stoop to a thing in order to look at it, look into carefully into, inspect curiously” yang artinya membungkuk ke suatu benda agar bisa melihatnya, menatap/melihat dengan seksama, atau melihat sesuatu yang ada di bagian dalam dengan teliti, dengan penuh rasa ingin tahu.

1. MENCARI DENGAN TELITI DISERTAI RASA INGIN TAHU, PASTI DIDASARI OLEH ADANYA MINAT DALAM DIRI KITA, SEHINGGA KITA RELA MENGINVESTASIKAN WAKTU UNTUK MEMPELAJARI FIRMAN LEBIH DAN LEBIH LAGI.

Tanpa minat, kita hanya menerima dan menelan saja firman tanpa adanya tindak lebih lanjut. Rasa ingin tahu akan membangkitkan rasa PENASARAN yang membuat kita ingin mencari tahu lebih dan lebih lagi hukum yang sempurna itu. Waktu akan berlalu begitu saja, bagi mereka yang digerakkan oleh minat dan rasa penasaran. Bagi mereka yang tidak berminat, waktu akan terasa begitu lama dan membosankan. Minat juga yang akan mengkondisikan pikiran kita untuk tetap FOKUS dan menyingkirkan apa yang tidak penting dalam proses memilah-milah pencarian kita. Seperti orang mencari sebuah buku di tumpukan barang-barang.

2. MENCARI DENGAN PENUH TELITI DAN PENUH RASA INGIN TAHU AKAN MENGKONDISIKAN PIKIRAN KITA MENJADI TERBUKA (OPEN MINDED)  DAN PASTI KITA AKAN MENEMUKAN PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN YANG BARU YANG LEBIH UTUH, LEBIH ORIGINAL, LEBIH LUAS DAN LEBIH DALAM.

Karena firman berkata mereka yang meminta, menerima, mereka yang mencari pasti mendapat apa yang dicarinya (Mat 7:8 Lukas 11:10).

3. DENGAN ADANYA MINAT, AKAN MEMBUAT KITA BERTEKUN DI DALAM MEMPELAJARI FIRMAN.

Bertekun dari kata parameno, dalam bahasa Inggris: to remain beside, continue always near, yang mengandung arti selalu berusaha ada di samping, terus menjaga jarak agar selalu ada dalam jarak yang dekat. Kita mengkondisikan hati dan pikiran kita untuk terus ada dalam kedekatan yang sama dengan firman setiap harinya. Ketika kita lengah, menjadi kendor, mari kencangkan kembali, sehingga terus ada dalam kekonsistenan yang sama. Cek apakah ada roh yang haus dan lapar setiap harinya. Jika terasa kendor, minta kembali agar Tuhan memberi roh yang haus dan lapar itu (Mat 13:12).

4. MEREKA YANG MAU MENELITI HUKUM YANG SEMPURNA INI AKAN MENGKONDISIKAN HATINYA UNTUK MENERIMA HARTA YANG TERPENDAM: LOGIKA ILAHI YANG AKAN MENGUBAH CARA BERPIKIR KITA YANG LAMA (MAT 13:44-46).

Orang ini akan mengalami perubahan sikap hati menjadi semakin mati-matian, gila-gilaan dan habis-habisan bagi Tuhan dan penggenapan renacanaNya. Tanah hatinya akan terkondisi menjadi tanah hati yang baik, sehingga firman dapat berakar semakin dalam dan kuat dalam pikiran dan hatinya. Kondisi tanah hati pinggir jalan, berbatu-batu dan bersemak duri, otomatis akan tersingkir dari hidupnya.

5. TERIMA DAN PERKATAKAN PRINSIP FIRMAN (LOGIKA ILAHI) INI SAMPAI BERKOBAR-KOBAR DALAM BATIN KITA AGAR TERMETERAI DALAM PIKIRAN KITA.

Dan alamilah pembaharuan pikiran, menjadi pikiran Kristus. Sudut pandang, cara berpikir kita alami perubahan dengan sendirinya menjadi selaras dengan Roh. (Roma 8:5) #AkuCintaTuhan
Ps. Steven Agustinus

MILIKILAH HUBUNGAN DENGAN ROH KUDUS SECARA PRIBADI

Roh Kudus adalah satu satunya pribadi yang akan menolong kita dalam memanifestasikan kodrat ilahi (memanifestasikan pribadi Kristus) dalam hidup sehari - hari. Karena Dialah (Roh Kudus) pribadi yang selalu bersama kita. Tidak terlihat namun nyata. Kita hanya perlu membangun kesadaran akan realita hadiratNya. 

Semakin kesadaran akan keberadaanNya terbangun kuat, maka sudah pasti emosi kita akan jadi positif, keputusan kita akan selaras dengan kebenaran, dan pikiran kita semakin kudus. Tentunya bukan tidak ada tantangan. Karena ujian nyata yang perlu kita sadari justru ketika kita menghadapi situasi diluar dugaan. Entah kita sedang menghadapi orang yang marah - marah atau kesal dengan kita, atau orang - orang yang berulah dan menjengkelkan, dan mungkin saja masalah kehidupan. 

Jika situasi aman - aman saja tentunya memanifestasikan kodrat ilahi tidaklah sulit. Karena sebenarnya kodrat ilahi akan semakin terlihat nyata ketika ada "tekanan". Itulah yang dialami Paulus. Banyak "tekanan" dalam pelayanan justru menjadi  kesempatan baginya untuk menyatakan bahwa bukan dirinya lagi yang hidup melainkan Kristus.

Bagaimana respon yang tepat jika situasi diluar dugaan?

1. Apa yang masuk di pikiran sangat menentukan keluarnya di pikiran.
Jika kita mengisi kehidupan kita dengan aktivitas ilahi, maka "tekanan" yang ada akan menyebabkan munculnya respon ilahi dari dalam batin kita. Maksudnya apabila kita mengisi dan mendisiplin diri kita baca dan menggali kedalaman alkitab dan mendengar suara Tuhan serta menghidupi firman Tuhan maka situasi keadaan yang mencoba menekan akan seperti menekan pegas. 

Semakin ditekan kebawah justru akan semakin tinggi pegas tersebut melompat. Dalam segala situasi akan ada firman yang teringat dan ada dalam mulut kita, sehingga membuat kita justru semakin kuat dan memiliki kehidupan yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.

2. Teruslah memegang dan berkomunikasi dengan Roh Kudus. Maksudnya adalah jangan sampai kita melepaskan realita hadirat Tuhan. Karena biasanya saat ada di tengah situasi yang tidak terduga, hal tersebut justru membuat kita sering "melepaskan" dan mengabaikan realita Tuhan begitu saja dan langsung terhisap dalam masalah. Ini sebenarnya tabiat manusiawi yang harus kita tanggulangi, dengan cara terus melatih diri membangun kesadaran akan realita Tuhan dan menjadikan kesadaran akan realita Tuhan sebagai prioritas utama yang harus terus teraktivasi. 

Biasanya latihan dari Roh Kudus akan membawa kita untuk langsung praktek menghadapi permasalahan - permasalahan tertentu. Dimulai dari yang level kecil, sedang, dan besar. Jika kita gagal dalam "tes pelatihan" maka biasanya permasalahan yang sama akan diijinkan oleh Bapa untuk terulang kembali dengan tujuan agar kita lulus. Jika itu terulang, janganlah kita mengulangi kebodohan yang sama (melepaskan realitaNya dan lebih 'memilih' terhisap kedalam masalah) namun baiklah kita tetap membangun kesadaran akan RohNya. Berdoalah dalam roh, deklarasikanlah firman, dan tetap tenang menghadapi apapun juga. Dengan demikian kita akan alami tuntunan Roh yang akan membuat kita berkemenangan dan semakin kuat dari hari ke hari.

3. Teruslah berharap, habis gelap terbit terang.
Mazmur 112:4  Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.

Apapun situasi, kondisi & keadaan yang tidak terduga, sesungguhnya itu bukanlah hari kiamat dan seolah tidak ada lagi pengharapan akan hari esok. Ingatlah selalu, bagi orang benarNya akan selalu ada harapan. Segelap apapun situasinya, terang Tuhan/firman dalam diri kita pasti akan menjadi penyelamat. Jadi, jangan menyerah !! Jalan keluar dan hari esok yang lebih baik pasti menjadi bagian kita. Dengan demikian keberadaan kita tidak akan pernah tertekan oleh masalah. Justru kita akan semakin terlihat penuh semangat dan penuh passion (semangat) ilahi. Dan yang terutama kita akan melihat campur tangan  Tuhan yang mendatangkan kebaikan dan menjadikan semuanya indah pada waktuNya.

RENDAHKAN HATIMU DAN ANDALKAN TUHAN

Mzm 131

Mazmur ini adalah pengakuan Daud akan kerendahan hatinya, yang diungkapkan dengan rendah hati, disertai rasa syukur kepada Allah atas anugerah-Nya, dan bukan dengan memegahkan diri. 
Rendah hati bukan saja merupakan kualitas moral, tetapi ungkapan sikap iman di hadapan Tuhan. Kerendahan hati seorang Kristen melambangkan sikap hatinya di hadapan manusia maupun Tuhan. Di hadapan manusia ia tidak merasa diri lebih baik atau lebih tinggi, di hadapan Tuhan ia tunduk pada kedaulatan dan hikmat-Nya. 

Ada kemungkinan saat itu Daud memberikan penyangkalan ini untuk menanggapi fitnah-fitnah Saul dan para pengawalnya, yang menggambarkan Daud sebagai orang yang amat haus kekuasaan, yang dengan dalih ketetapan ilahi, berusaha merebut kerajaan dalam keangkuhan hatinya. Tetapi ia berseru kepada Allah, bahwa justru sebaliknya : 

1. Ia tidak mengejar apa pun yang tinggi atau besar (ay. 1).
Pernyataan Daud bahwa dirinya tidak tinggi hati dan sombong adalah sikap komitmennya untuk menjaga diri rendah hati di hadapan Tuhan. Firman Tuhan mengingatkan bahwa kesombongan membawa kepada kehancuran (Ams. 18:12). Hal-hal yang besar dan ajaib yang dilakukan manusia merupakan bentuk kesombongan. Sikap seperti demikian dilihat melawan Allah atau menganggap diri sebagai Allah. 

2. Ia sangat tenang dalam menghadapi setiap keadaan yang sudah ditentukan Allah baginya (ay. 2). 
Daud mengambil sikap menenangkan jiwa dan rendah hati. Ia merefleksikan keberadaan dirinya di hadapan Allah. Melaluinya ia menyadari bahwa dirinya seperti seorang anak kecil yang masih menyusu bergantung penuh pada ibunya. Demikian seharusnya ia bersandar penuh hanya kepada Allah.

Dan oleh sebab itu,
3.Ia mendorong semua orang baik untuk percaya kepada Allah seperti dia (ay. 3).
Daud kemudian mengajak bangsanya untuk merendahkan diri dan berharap kepada-Nya, dengan tidak melakukan hal-hal yang sombong dan besar, tapi menenangkan diri dan berserah kepada Allah. Hanya dengan dua sikap hati inilah, bangsa Israel akan diberkati oleh Tuhan untuk selama-lamanya. 

Sebagian orang berkeberatan menyanyikan/membaca mazmur-mazmur Daud karena ada banyak dari mereka yang tidak dapat berkata, “Aku tidak tinggi hati.…” Memang benar bahwa ada banyak orang seperti itu. Tetapi kita dapat menyanyikannya/membacanya untuk tujuan yang sama, yaitu untuk mengajar dan memperingatkan diri kita sendiri, dan satu sama lain, bagaimana seharusnya kita bersikap, dengan hati yang bertobat bahwa kita sangat jauh dari gambaran orang yang tidak tinggi hati, dan dengan doa yang rendah hati kepada Allah untuk meminta anugerah-Nya agar menjadikan kita tidak tinggi hati. 

Banyak pemimpin baik umum maupun rohani yang jatuh karena kesombongan. Mereka tidak lagi mau mendengar apalagi menyimak keluhan bawahan atau orang yang dipimpinnya. Nasihat orang berpengalaman, kritikan dari pihak lawan, bahkan teguran Tuhan sekalipun diabaikannya. Orang sombong sebenarnya sasaran empuk Iblis karena ia mengandalkan diri sendiri dan menjauhkan diri dari Tuhan. 

Dengan penuh pengharapan dan kerendahan hati, pemazmur (Daud) bergantung penuh pada pertolongan Tuhan. Sikap ini timbul karena kesadaran bahwa di hadapan Tuhan, manusia tidak berdaya dan tak mampu berbuat apa-apa. Sungguh suatu hubungan yang intim dan hangat antara pemazmur dengan Allah. 
Pemazmur juga mengingatkan bahwa pengampunan hanya ada di dalam Dia; maka kita harus takut pada-Nya. Pengampunan Tuhan membuat kita takut berbuat dosa semaunya; dan kebaikan Tuhan membuat kita merindukan terpeliharanya hubungan dengan Dia. 

Apa saja masalah yang membuat kita panik atau tidak berdaya? Keuangan? Nilai kuliah? Pekerjaan? Keluarga? Mari belajar serahkan semuanya kepada Tuhan kita yang Mahakuasa dan yang adalah sumber hikmat. Janji seperti ini akan kita alami saat kita justru melakukan panggilan pelayanan kita di tengah situasi yang sepertinya tidak kondusif, 

"...ketahuilah, Aku menyertaimu senantiasa sampai akhir jaman"
 karena
"Orang yang bersandar pada Tuhan mendapatkan kekuatan dan kemenangan karena Tuhan pasti akan membelanya!"

Have nice days dan berusahalah rendah hati dlm segala hal.

Jumat, 20 Juli 2018

GAGAL FOKUS

Matius 16:1-2
Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.
2. Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,
3. dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.
4. Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi.
5. Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.
6. Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
7. Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
8. Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!
9. Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?
10. Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?
11. Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
12. Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!" (Matius 16:8)

Kita sering melupakan karya Allah dalam hidup kita seperti yang dialami oleh para murid Yesus. saat Yesus berkata agar mereka waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki, mereka mengira Dia berbicara tentang ragi Roti (secara Harafiah).

Padahal maksud Yesus adalah agar para murid waspada terhadap pengajaran orang Farisi dan Saduki yang menyesatkan. Awalnya para murid tidak memahaminya karena mereka berfokus pada ketiadaan roti diantara mereka. Yesus dengan sabar menegur dan mengingatkan mereka kembali akan mujizat lima roti untuk lima ribu orang laki-laki. 

Yesus mengembalikan fokus mereka bukan pada roti yang tidak ada, melainkan pada pribadi Yesus yang ada bersama mereka. Pada akhirnya mereka mengerti maksud dari perkataan Yesus itu.


Betapa mudahnya kekuatiran hidup mengalihkan fokus kita dari Tuhan sehingga kita lupa akan kebesaran kuasaNYA. kita tidak dapat menikmati keberadaan Tuhan Yesus. Namun, dengan pertolongan Roh Kudus, kita diberi pengertian tentang kebenaranNya dan anugrahNya yang memampukan kita untuk selalu bergantung kepadaNYA.

Mari Terus Fokus dengan Tuhan dengan cara terus lah berdoa dan membaca Firman Tuhan dan juga terus punya hubungan pribadi dengan Tuhan setiap hari sehingga kita mampu mendengar dan memahami setiap jalan-jalan Tuhan dalam hidup kita. maka hidup akan fokus kepada Tuhan karena kita mengenal pribadiNYA seperti DIA mengenal kita secara Pribadi. 

HADAPI DUNIA INI DENGAN FIRMAN TUHAN

Ringkasan Kotbah GPDI JC, 22 April 2018
Pdt. Nico Mandang

2 Timotius 1:13-16
13. Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
14. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
15. Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes.
16. Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara.

Anjuran yang Tuhan sampaikan agar dilakukan dalam iman dan kasih.
Pengajaran dari Tuhan tidak sebanding dengan yang dunia berikan. Dalam perjalanan hidup kita ada banyak tawaran yang diberikan oleh dunia dan iblis, karena itu kita harus lakukan segala sesuatunya sesuai dengan Firman Tuhan. Hari-hari ini semakin jahat dan tidak baik, kejahatan semakin merajalela, sebab itu, dengan melakukan Firman Tuhan kita akan dapat menentukan langkah hidup kita selanjutnya.

Kita harus mengasihi Tuhan dengan mempersembahkan tubuh kita yang kudus dan berkenan kepada Tuhan, ini memang tidak mudah, tetapi kita memiliki kebenaran yaitu Firman Tuhan sehingga kita memiliki keselamatan. Jangan tingggalkan Tuhan, jangan tinggalkan ibadah, Pertemuan-pertemuan Rohani dan gereja seperti tertulis di Firman Tuhan.
Yeremia 17 : 13 : "Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN."

Kita harus pelihara harta yang indah yaitu Roh Kudus, Roh Kudus akan memberikan kita hati yang tenang, kedamaian dan sukacita yang tidak dapat dibatasi. Harta yang indah itu (Roh Kudus) akan menuntun dan memimpin kita dari kebenaran kepada kebenaran.

Ibrani 10:25 : "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."

Menjadi jaminan bagi hidup kita adalah keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus, bahwa kita akan bersama dengan DIA disurga. untuk itu ingat 1 hal "Jangan tinggalkan ibadah dan pegang apa yang Tuhan telah berikan.(Firman Tuhan)".

Dan terus lah untuk membaca Firman Tuhan setiap hari dan minta Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan Firman Tuhan dan minta Roh Kudus setiap hari untuk menuntun kita memahami setiap Firman TUhan dengan hikmat dari Roh Kudus sehingga kita mampu membedakan mana kehendak Tuhan, kehendak kita dan tipuan iblis melalui Firman Tuhan.

Tuhan selalu berbicara kepada kita melalui Firman NYA oleh karena itu mari setia membaca Firman Tuhan bukan hanya saja membaca ayat-ayat kesukaan kita saja tetapi bacalah Firman Tuhan secara keseluruhan dari Kejadian sampai Wahyu dan mari terus renungkan FirmanNYA setiap saat, percayalah kita akan mampu dan berhasil menghadapi dunia yang semakin tidak baik dan jahat ini. karena Firman Tuhan mengandung janji dan Kuasa.AMIN.

KONFLIK

Yakobus 4:1
"Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu"


Konflik di Antara anggota keluarga adalah suatu hal yang wajar. akan tetapi anda memang sudah mengetahuinya. Kita mengalami konflik dengan keluarga kita sendiri lebih banyak dibandingkan dengan siapapun juga.

mengapa seperti itu? Yah selama hidup anda, Anda menghabiskan lebih banyak waktu bersama suami atau istri Anda, anda Anda laki-laki atau perempuan, dan orang tua anda lebih dari kelompok orang-orang lainnya (setidaknya demikianlah seharusnya). dan biasanya Anda menghabiskan waktu anda bersama mereka di tempat-tempat yang relative berdekatan, seperti Rumah dan mobil anda.

Sebagai tambahan, sebuah keluarga biasanya memiliki sumber fisik yang terbatas, sehingga kebanyakan dari kita sejak usia muda sudah harus berbagi kamar mandi dan mainan, kua coklat dan saluran TV dengan anggota keluarga lainnya.

secara umum, seharusnya semua ini berlangsung dengan baik, tetapi terkadang pertengkaran yang besar meledak - biasanya karena perkara-perkara yang kecil. Hanya karena anda telah dewasa dan memulai sebuah keluarga tidak berarti konflik-konflik terhenti. kadang-kadang malah semakin meningkat karena anda berada pada lingkungan keluarga yang berbeda. sekarang anda sebagai orang tua yang menangani konflik yang terjadi diantara anak-anak Anda;

Sekarang anda adalah seorang suami atau istri yang berusaha mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan konflik dengan pasangan anda.

Allah mengetahui konflik-konflik anda dan IA peduli dan memperhatikan kita.
lebih penting lagi, IA peduli dengan hubungan anda dengan orang lain dan kapasitas Anda untuk mengasihi mereka tanpa syarat (sama seperti IA mengasihi Anda). Sumber utama dari konflik, menurut Firman Allah, berasal dari dalam diri kita. Dari situlah berasal iri hati dan mementingkan diri sendiri.

Jika kita menyadarinya, kita dapat menghadapi "keinginan jahat" kita sendiri - bahkan untuk perkara-perkara yang kecil - dengan cara meminta pada Allah untuk mengampuni kita dan menolong kita untuk sungguh-sungguh mengasihi orang yang terdekat dengan kita. 

Mengasihi satu sama lain tampaknya merupakan sebuah jalan keluar yang sederhana, tapi itu adalah yang terbaik. Sungguh-sungguh mengasihi laki-laki atau saudara perempuan kita, pasangan, atau orang tua anda, berarti Anda mengesampingkan kepentingan diri Anda dan mencari apa yang terbaik bagi orang lain. itu berarti menemukan tujuan kebersamaan saat Anda mendapatkan apa yang dimiliki dalam kebersamaan.

Perkara kecil yang perlu kita lakukan dalam keluarga kita :

Konflik tidak pernah mudah untuk dihadapi, tapi ketika konflik sudah diselesaikan, ikatan diantara anggota keluarga menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Coba dan saksikanlah sendiri.

Konflik adalah sebuah fakta dalam kehidupan keluarga, demikian juga dengan pemecahannya.

Kita tidak dilahirkan dengan kemampuan alamiah untuk memecahkan konflik. kita perlu belajar dan praktek.

Seperti seorang wasit didalam sebuah pertandingan, belajarlah untuk mengenal para pemain dan peraturannya sebelum menengahi perselisihan keluarga.

Adalah tidak mungkin untuk bertumbuh semakin dekat sebagai sebuah keluarga terkecuali telah mengalami konflik.



DIMANA ANDA BERADA, SITU ANDA DITENTUKAN

Renungan untuk kehidupan anda lebih baik
Joel Osteen

Mazmur 1:1
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. 


sebuah kunci utama untuk melepaskan masa lalu dan meraih potensi penuh Anda adalah dengan menempatkan diri Anda disuatu lingkungan dimana benih dari impian-impian anda dapat bertumbuh. Saya mengenal orang-orang yang sangat berbakat. Mereka memiliki potensi yang luar biasa. tetapi mereka bersikeras bergaul dengan orang-orang yang pemalas dan tidak berdisplin, orang-orang yang tidak memiliki impian-impian besar, orang  yang berpikiran negative dan suka mengencam, mereka akan mempengaruhi Anda.

lagi pula, lingkungan dimana anda menempatkan diri Anda sendiri itu akan mencegah Anda untuk naik lebih tinggi lagi. anda tidak dapat bergaul dengan orang-orang yang bersikap negative dan berharap untuk mendapatkan kehidupan yang positif hal demikian adalah berlawanan.

Jika semua teman anda merasa tertekan dan kalah serta telah melepaskan impian-impian mereka, buatlah perubahan-perubahan. marilah bersikap jujur; mungkin anda tidak akan mengangkat mereka. kemungkinan besar jika anda terus menghabiskan waktu bersama mereka, mereka akan menjatuhkan anda.

Tentu saja, anda mengasihi teman-teman anda, anda dapat berdoa bagi mereka dan berusaha menolong mereka untuk membuat perubahan-perubahan yang positif dalam kehidupan mereka, akan tetapi kadang-kadang hal terbaik yang dapat anda lakukan adalah memutuskan hubungan dengan orang-orang yang negative dan menempatkan diri anda sendiri dalam lingkungan yang sehat, positif dan penuh iman. ini sangat penting, karena tidak peduli seberapa pun besarnya potensi yang ada dalam benih itu, jika anda tidak menanamnya dala tanah yang subur, benih itu tidak akan berakar dan bertumbuh.

Banyak orang telah memberitahuku, "Joel saya tidak tahu mengapa saya tertarik kepada orang-orang yang suka menganiaya. saya keluar dari sebuah hubungan yang buruk dan masuk pada hubungan lain yang dua kali lebih buruk dari sebelumnya. saya tahu itu tidak baik bagi saya. tetapi saya tidak dapat meninggalkannya. saya merasa bersalah.

Saya biasanya menjawab, "Tidak, anda memiliki tanggung jawab untuk menjaga diri anda sendiri untuk tetap sehat dan utuh. Tuhan telah mempercayakan kepada anda bakat dan impian dariNYA. dan itu mungkin menyakitkan, tetapi hal terbaik yang dapat anda lakukan adalah menjauhi orang yang selalu mempergaruhi rohani anda. jangan ijinkan seorang pun memperlakukan anda seperti itu. Anda sangat berharga. Anda diciptakan menurut gambar Tuhan Yesus.

"Tapi Joel, jika saya mengambil sikap dan menetapkan beberapa batasan, orang itu mungkin akan pergi atau meninggalkan saya", sebenarnya itu mungkin hal terbaik yang dapat terjadi. saya mendengar seseorang berkata bahwa ada sesuatu yang disebut "karunia selamat tinggal". itu berarti bahwa saat seseorang yang sedang ingin menjatuhkan anda  memutuskan untuk pergi, mungkin anda tidak menyadarinya, tetapi orang itu baru saja melakukan suatu kemurahan besar atas diri Anda.

Jangan menoleh ke belakang: sebaiknya tetaplah memandang ke depan. Bersiaplah untuk hal baru yang Tuhan ingin lakukan dalam kehidupan Anda.

Renungan
Aku bersedia mengucapkan selamat tinggal pada apa yang tidak baik untukku.

PENILAIAN YANG SALAH

waktu itu saya sedang berjalan bersama seorang pendeta dan seorang rekan menghadiri Konferensi The Promise Keepers, tahun 1993. Tatkala mencari bangku, kami melihat seorang remaja dengan potongan rambuh aneh, botak dengan menyisakan ekor dibagian tengah.

Seketika saya berpendapat bahwa anak itu past bermasalah, dan tidak berguna. Namun sesaat kemudian saya tersentak bahwa ia adalah salah satu jiwa yang berharga. Dari wajahnya tampak ia enggan mengikuti acara, bahkan saya menduga ia bermasalah dengan orang tuanya. sesaat saya berdoa dalam hati untuknya - ya, tiba-tiba saya terdorong melakukannya.

"Panggilan Altar", diberikan menjelang akhir sesi pertama. saya duduk dideretan pinggir sambil bersyukur atas karya Roh Kudus. tetapi tiba-tiba saya tersenggol seseorang yang berjalan ke depan, yang ternyata si remaja tadi. Puji Tuhan, banyak orang yang dijamah dan diubahkan dalam pertemuan tersebut. ada yang secara pribadi telah bertemu sang Juruslamat, ada yang menjadi suami lebih baik, ayah yang lebih baik dan sebagainya. Namun saya sadar bahwa saya telah membuat penilaian yang salah dan merasa bersalah atas sikap hati saya yang menghakimi remaja itu terlalu cepat.   - Keith Nash





Rabu, 18 Juli 2018

MEMBARA ATAU MEREDUP

Mazmur 42:1-5 

1. Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. (42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. (42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
4. (42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
5. (42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Ada pemandangan menarik yang saya lihat setiap kali berbelanja di swalayan dekat rumah. Ada satu ruangan kecil yang disediakan oleh pemilik swalayan agar para pegawainya bisa beribadah pada waktu yang ditentukan. Hampir tak pernah saya lihat ruangan tersebut kosong. sementara ditempat lain, ada perusahaan yang membangun tempat ibadah yang sangat bagus, namun para pegawainya enggan beribadah.

Pemazmur merasakan kerinduan yang luar biasa untuk berjumpa dengan Allah. Ia pun teringat dengan semangatnya yang membara saat datang ke bait Allah, mendahului kepadatan manusia dengan diiringi sorak-sorai dan nyanyian syukur. ibarat rusa yang merindukan sungai yang berair yag harus segara dipenuhi karena sudah tak tertahankan lagi.

Semangat untuk datang ke rumah Tuhan memang perlu untuk terus dijaga. Namun, tak jarang fakta menunjukkan yang sebaliknya. Beberapa orang Kristen malah dengan sengaja menjauhkan diri dari pertemuan ibadah dengan alasan yang dicari-cari atau sukar untuk dipahami ( Ibrani 10:25 : " Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.")

Kalau hati sudah enggan/berkeinginan menjauh dari persekutuan, tempat ibadah terdekat/sebagus apapun tidak akan mengubah keinginan seseorang datang beribadah. 

Nah, bagaimana dengan semangat kita untuk ibadah?
Jagalah hati dan semangat kita untuk terus membara, untuk selalu beribadah kepada Tuhan setiap hari dan dengan setia.

Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 korintus 9:7 : " Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.")

Tulisan diatas tidak membicarakan soal berapa banyak Anda memberi...
karena Allah lebih tertarik pada sikap hati Anda dalam memberi daripada jumlah pemberian Anda.
mengelola Pemberian adalah sebuah cara tentang bagaimana Anda menangani apa yang telah diberikan Allah pada Anda. tentu saja, Anda ingin keluarga Anda menjadi bendahara yang baik atas keuangan yang telah Allah berikan kepada Anda kan.

Mengelola Pemberian melibatkan Perspektif, keluarga Anda perlu menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah. Tentu saja banyak diantara kita yang bekerja dan membawa pulang slip gaji tiap bulannya, tetapi Allah juga lah yang menyediakan pekerjaan untuk Anda sebenarnya.

Mengelola Pemberian melibatkan Prioritas. Kapankah Allah dapat "dibayar"?, apakah Ia menjadi yang terakhir?...Apakah Anda memberi pada Gereja dan Pelayanan lainnya hanya setelah Anda membeli dan membayar hal-hal lainnya?...Apakah Allah hanya mendapatkan sisanya saja?.

Allah layak mendapatkan tempat pertama didalam hidup kita. itu berarti juga berlaku atas keuangan kita. memberi untuk Allah diurutkan pertama menunjukkan sikap bahwa Allah menjadi Prioritas dalam keuangan keluarga Anda.

Mengelola Pemberian adalah sebuah Hal Istimewa. Apakah Anda bersukacita ketika memberi pada Allah?
seharusnya demikian. Allah sesungguhnya tidak membutuhkan uang kita, tetapi pemberian kita dapat mengambarkan ekspresi rasa syukur kita atas pemeliharaanNya senantiasa.

Allah berdiri atas janjiNya dengan tanganNya yang terentang, Ia ingin Anda meresponi dan datang kepadaNya atas keinginan Anda sendiri. jikalau Anda bersedia menaruh sesuatu didalam tanganNYA, maka hal itu juga mengambarkan isi hati Anda sesungguhnya.

Jika Anda berpikir, anda tidak dapat memberi ketika anda hanya memiliki sedikit maka Anda takkan memberi ketika anda memiliki banyak.
Jika Anda memberi pada Allah dengan limpah, Ia takkan bertambah kaya sedikitpun, tapi Andalah yang akan mengalaminya.
jika ketika kita memberi terasa menyakitkan, ingatlah bahwa DIA telah memberi kepada kita sampai IA mengalami kematian.


MENJADI KAYA DI DALAM TUHAN

Ringkasan Kotbah GPDI JC, 29 April 2018
Pdt.Herry Temo (Losari)

Kolose 3:16 :  "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu."

Anak Tuhan atau orang percaya perlu memiliki kekayaan akan Firman Tuhan.
Surat Paulus kepada Kolose ditulis ketika Epafras memperhatikan bahwa ada hal-hal yang mengancam kehidupan, sehingga sebagai pemimpin jemaat Epafras memiliki rasa tanggung jawab atas rohani jemaat, dia bertanya kepada Paulus (yang pada waktu itu sedang didalam penjara) mengenai bagaimana cara untuk memberi jalan keluar karena adanya pengajaran palsu atau sesat dan juga adanya penganiayaan dari kekejaman Raja Nehru.

Paulus juga menasehati dan memperingati Timotius akan adanya beberapa sifat manusia di akhir zaman dan nasehat dari Paulus adalah Jauhilah mereka dan jangan bergaul. Mereka sedang mengalami tekanan, kegeraman, ketakutan dan penindasan supaya orang Kristen terpisahkan dari Kasih Kristus.

Wahyu 1:3 : "Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. "

Untuk menjadi 'Kaya' dengan Firman Tuhan kita perlu: Baca, dengar dan menuruti Firman Tuhan. Firman Tuhan perlu dipelajari, direnungkan dan didoakaan agar kita dapat mengerti makna apa yang kita baca. Simpan Firman Tuhan supaya kita tidak jatuh dalam dosa dan kuat melalui FirmanNya, sehingga jika kita kaya dengan Firman Tuhan maka pikiran, perkataan dan perbuatan kita akan dipengaruhi oleh KuasaNya supaya kita tahu dan menerma Janji, maksud dan rencana Tuhan. 

sehingga kita sebagai orang percaya dapat berbuah dan bertumbuh secara rohani ketika kita melakukan Firman Tuhan maka Tuhan Yesus disenangkan karena pikiran, perbuatan dan motivasi kita di pengaruhi Kristusdan kita menjadi berkat dan terang dan garam bagi dunia ini sehingga Nama Tuhan di muliakan. 

Mazmur 119:11 : " Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau."

Yohanes 15:7 : "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."

1 Korintus 15:2 : "Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu--kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya."

Mazmur 139:5 :"Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku"

Ibrani 21:1 :"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."

Artinya, syarat untuk dapat berlari adalah tidak boleh ada beban dan segala dosa harus ditanggalkan dan hanya memandang kepada Tuhan Yesus Juruselamat kita.

kita kaya karena kita telah dibayar dan dipilih untuk sama seperti Kristus, untuk berkenan dihadapan Allah. dan kita akan menerima janji Allah seperti yang tertulis dalam Yohanes 15:7 : 

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 

Minggu, 15 Juli 2018

KERINDUAN UNTUK BERUBAH

2 Raja-raja 23-25Tetapi barulah dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yosia Paskah ini dirayakan bagi TUHAN di Yerusalem.
24. Para pemanggil arwah, dan para pemanggil roh peramal, juga terafim, berhala-berhala dan segala dewa kejijikan yang terlihat di tanah Yehuda dan di Yerusalem, dihapuskan oleh Yosia dengan maksud menepati perkataan Taurat yang tertulis dalam kitab yang telah didapati oleh imam Hilkia di rumah TUHAN.
25. Sebelum dia tidak ada raja seperti dia yang berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa; dan sesudah dia tidak ada bangkit lagi yang seperti dia.
Pada Jaman sekarang ini, semakin terlihat orang-orang yang berani dan orang yang tidak berani menyuarakan kebenaran. Jumlah mereka masing-masing bisa dikatakan berimbang. Namun untuk golongan orang yang berani menyuarakan kebenaran sekaligus berani pasang badan untuk mengawal penuh pelaksanaannya tidak banyak. mungkin tidak banyak. Yosia dalam bacaan hari ini termasuk dalam jajaran golongan yang terakhir yang berani dan memiliki kerinduan untuk berubah dalam bangsanya Israel
Yosia adalah seorang raja muda yang berdedikasi tinggi terhadap kebenaran Tuhan. melalui imam Hilkia, Yosia telah menemukan kita Taurat dirumah Tuhan. Demi menaantinya Yosia mengadakan pembaruan moral dan ritual kultis bagi diseluruh bangsa. Ia dengan tegas menghapuskan, menghancurkan segala praktik pemanggil arwah, roh, segala terafim, berhala dan dewa kejijikan ditanah Yehuda dan Yerusalem.
Untuk revolusi moral dan iman sebesar itu, apakah semudah yang kita bayangkan? Meskin Yosia seorang raja, tentu tetap tak mudah karena banyak tantangan. Banyak pihak yang merasa terusik dan tergangu, dan akhirnya mengadakan perlawanan kepada Yosia. Namun, ia telah bertekad bulat dan memiliki kerinduan yang luar biasa untuk berbalik kepada Allah dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan.
Oleh karena itu, supaya pembaruan dalam diri dan keluarga terhenti sebagai wacana, maka perlu memilik kerinduan yang besar dan tekad yang  mau berubah dari setiap anggota dalam keluarga tetapi bukan dengan kekuatan kita melainkan dengan Kuasa Allah hal ini pun dapat dimulai dari perkataan, saling membangun, menghargai dan terpenting saling mengasihi. 
Jika masing-masing pribadi setia dan konsisten melakukannya, perubahan itu pasti terjadi dalam keluarga kita, Dalam prosesnya, jangan lupa untuk melibatkan Tuhan agar masing-masing pribadi dimampukan untuk konsisten dan setia untuk berubah. maka percaya bahwa perubahan pasti terjadi dan kuasa Allah yang akan mengubahkan kita semua asal kita mau bekerjasama dengan Tuhan.AMIN. 

Sabtu, 14 Juli 2018

HUBUNGAN YANG MANIS/BAIK/INDAH DENGAN TUHAN

Lukas 7:1-10 :  "Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
2. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
3. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
4. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
5. sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
6. Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7. sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
9. Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
10. Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali."

Dalam kisah diatas dikisahkan hubungan Tuan dengan hambanya (dipakai kata Doulos) suatu hubungan yang akrab, yang baik dan manis. karena hubungannya yang baik itu, maka disana dikatakan bahwa perwira itu sangat  menghargai hambanya. Begitu juga Tuhan sebagai atasan kita sangat menghargai orang yang punya hubungan yang baik dengan Tuhan.


Kalau kita punya kedekatan dengan Tuhan, yang selalu mencari Hadirat Tuhan dan selalu mau melakukan kehendak Tuhan yang baik dan suci maka Tuhan sangat menghargai apa yang kita lakukan. kita harus menjadi Doulos (Hamba) yang bekerja sungguh-sungguh untuk TuanNya. Dalam ayat-ayat diatas, dikatakan bahwa kata Doulos akhirnya diganti dengan kata 'PAIS' (Anakku laki-laku), artinya ketika kita mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan maka Tuhan memandang kita berbeda, Dia menyebut dan menganggap kita sebagai AnakNya, Dia juga memanggil kita AnakNya.

Kedekatan dengan Tuhan mengerjakan perubahan yang luar biasa. kedekatan kita dan keintiman kita dengan Tuhan membuat kita berbeda. Seorang hamba bekerja seperti di Ulangan 15:16-16 : "Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu,
17. maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan."

Kedekatan hamba dengan Tuannya itu sangat dekat sampai dikatakan bahwa dia mengasihi sampai keluarga tuannya. hamba ini kerja bukan untuk mencari untung diri sendiri tetapi dengan tujuan mengabdikan diri agar Firman Allah digenapi dalam pribadinya sebagai seorang hamba. Ayat 17, sekalipun dalam tahun Yobel seharusnya ada pembebasan bagi para hamba, tetapi hamba yang punya kedekatan dengan Tuhan, sebagai hamba yang baik, hamba yang jujur, hamba yang setia, yang telah teruji bertahun-tahun menjadi hambya yang baik maka dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa karena hubungan dan kedekatannya maka dia sebut 'Anak'.

Kalau kita bekerja untuk Tuhan, lakukan dengan sepenuh hati dan dengan tujuan yang lurus dan benar dihadapan Tuhan, tidak untuk kepentingan pribadi. 

Nehemia 2:1-2 : "Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2. bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut."

Dalam kisah ayat-ayat diatas, dikatakan bahwa seorang hamba harus melakukan tugasnya dengan wajah yang berseri (sekalipun ada banyak masalah, tantangan dan berbagai macam pencobaan), tidak boleh dengan wajah muram atau wajah mencurigakana, karena akan sangat berbahaya, dan dapat membuat raja menjadi murka. akan tetapi, karena beban yang dirasakan oleh Nehemia karena Rumah Tuhan sudah reruntuhan.

Kalau kita melihat pekerjaan Tuhan ada sesuatu yang sulit dan tidak teratur, kita harus terbeban, kita harus bertanggungjawab atas hal ini. karena kedekatan Nehemia dengan Raja, sekalipun karena beban yang dihadapi Nehemia, Raja tidak murka, Raja peduli dan memperhatikan keluhan hati Nehemia.

Kalau kita mempunyai hubungan baik dengan Tuhan, maka Tuhan akan memperjuangkan dan membela setiap kita sebagai anakNya. Yesus tidak malu menyebut kita sebagai anak. ketika kita intim dengan Tuhan, maka kita menjadi anak-anak Allah dan menjadi Ahli warisNya.

Tuhan menerima kita apa adanya, menerima kita dengan baik. kerja dengan baik untuk Tuhan. sifat kerjanya adalah mengabdi dan memberi hidupnya untuk Tuhan. Harus ada kasih dan komitmen. Tuhan sangat menghargai hambaNya dan mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor.

Nehemia terbeban untuk Rumah Tuhan, ketika ada problem, Tuhan akan memberikan, membereskan, membela dan memperjuangkannya untuk setiap kita. Tuhan tahu persis hati kita, apakah kita bersih, kalau kita benar di hadapan Tuhan.

Lukas 1:19 : Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu."

Tuhan rindu ketika kita ditebus, kita bukan lagi seorang hamba, tetapi kita menjadi anak. kita melayani Tuhan dengan baik. tidak ada perbedaan dari latarbelakang kita, dengan berbagai perbedaan satu sama lain, tetapi dengan kasih Allah kita sama dihadapan Tuhan, kita adalah anak-anakNya.

Di 1 Raja-raja 17:1 dimana kedekatan kita dengan Tuhan menjadikan perkataan kita penuh dengan kuasa. kedekatan hubungan Elia dan Elisa, seperti Bapa dengan kita, kita Yesus naik ke Surga, Dia mengangkat tangan dan memberkati kita, asalkan hubungan kita "PAIS"(AnakNya Tuhan). 

Di Lukas 7:18, dikatakan pernyataan iman yang digambarkan sebagai hubungan perwira dengan bawahannya. mari kerjakan pekerjaan Tuhan dengan sepenuh hati, dengan sungguh-sungguh, jangan dengan bersungut-sungut, dengan kasih, dengan komitmen, dengan tidak mencari keuntungan diri sendiri, sekalipun mungkin berat dan dikatakan hampir mati, namun tidak, karena tangan Tuhan, penyertaan dan pembelaan Tuhan akan dinyataka bagi orang yang memiliki kedekatan dan dihargai oleh Tuhan.

Pertolongan tidak jauh, Dia dekat dengan orang yang mengasihi Tuhan. Dia akan memulihkan keadaan kita. Kalau mungkin sakit secara rohani, jasmani, sakit secara ekonomi atau apapun, percaya dengan iman bahwa Tuhan sanggup mengerjakannya. ketika kita punya kedekatan dengan Tuhan, Tuhan akan memperjuangkan apa yang kita perlukan dengan atribut kekuasaanNya yang tanpa batas.

Ingat! miliki hubungan atau kedekatan dengan Tuhan ( sebagai anak Tuhan), jujur dalam motivasi dan dalam segala hal, punya komitmen dan kasih juga dalam melakukan pekerjaan Tuhan dengan sebaik-baiknya, maka Tuhan sendiri yang akan memperjuangkan, mengerjakan bahkan memulihkan keadaan kita dengan kekuatanNya yang tanpa batas. AMIN.